Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, telah resmi di buka. Namun, pengembangan kawasan ini dinilai belum sepenuhnya maksimal. Pasalnya, dari total 1.500 hektare (ha) luas kawasan, baru 20% yang terealisasi. Terlebih, dukungan infrastruktur saat ini juga kurang menunjang untuk menjangkau kawasan tersebut.
Direktur Utama & CEO PT Jababeka Tbk SD Darmono mengungkapkan, saat ini KEK Tanjung Lesung resmi dibuka. Untuk mengoptimalkan pengembangan kawasan tersebut, pihaknya meminta kepada Presiden untuk membangun jalan tol dari Serang-Panimbang. Jalan tol ini panjangnya 80 km. Hal itu, menurut dia, perlu didukung supaya target 1 juta pengunjung dalam satu tahun bisa tercapai.
"Kalau biasanya 250 ribu per tahun. Dengan adanya jalan tol yang menghubungkan Jakarta-Banten, lalu nyambung Serang-Panimbang cukup 2 jam, maka terget ke depan 1 juta. Saya meminta kepada Presiden Joko Widodo agar bisa membangun akses tol tersebut," kata Darmono, saat peresmian KEK Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten, Senin, (23/1).
Terkait fasilitas infrastruktur, dikatakan Darmono, KEK Tanjung Lesung ini bakal dilengkapi landasan pesawat terbang untuk pesawat-pesawat kecil. Selain itu, untuk dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan, rencananya akan dibangun pelabuhan dengan menggandeng PT Pelindo II (Persero). Juga ada penambahan fasilitas yang akan membuka 300 ribu lapangan kerja baru secara langsung maupun tidak langsung. Belum lagi tenaga kerja ikutan di sektor informal.
"Terdapat dua proyek infrastruktur besar yang sedang dikembangkan di Tanjung Lesung, seperti Bandar Udara Banten Selatan dan Jalan Tol Serang-Penimbang yang melalui jalan tol Jakarta-Merak," ujar Darmono.
Sebagai pengembang kawasan tersebut, Jababeka melalui anak usahanya PT Bante West Java Tourism (BWJ), akan mengembangkan kawasan wisata dengan konsep mixed development yang terdiri dari 4-5 start resort, golf course, hotel, dan residensial. Tidak hanya itu. Perseroan juga akan membangun fasilitas rekreasi termasuk 5 stars theme park. Di antaranya maritime learning & reserach centre, entertainment centre, serta marina Tanjung Lesung.
"Target kami semua itu rampung sampai tahun 2022 dengan total investasi Rp 4,83 triliun. BWJ sendiri akan menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 1,4 triliun. Selebihnya akan disetor kepada para tenant masing-masing Rp 200 miliar," kata Direktur Utama BWJ Setiawan Mardjuki.
Berdasarkan proses penggelontoran dana investasi tersebut akan melalui delapan tahap. Pertama, dana sebesar Rp 361,25 miliar akan dikucurkan tahun ini. Dana ini diperuntukan pengembangan lahan seluas 104 ha. "Dari kebutuhan dana tersebut, sebesar Rp 200 miliar bersumber dari kas internal BWJ. Selebihnya dari beberapa pihak yang akan digandeng, di antaranya Pelindo II," ujar Setiawan.
Untuk tahap kedua, lanjut Setiawan, pada tahun 2016 dengan investasi Rp 233,75 miliar. Lahan yang dikembangkan ditambah menjadi seluas 152 ha. Tahap ketiga pada 2017. Nilai investasi Rp 467,5 miliar untuk pengembangan lahan seluas 48 ha. Kemudian, tahap keempat pada 2018 bakal menjadi tahun puncak investasi Tanjung Lesung sebesar Rp 2,04 triliun. Tahap kelima 2019 dikembangkan lahan seluas 55 ha dengan investasi senilai Rp 239,7 miliar.
Adapun tahap keenam yang rencananya tahun 2020 menyerap investasi sebesar Rp 187 miliar untuk pengembangan lahan seluas 55 ha. Pada 2021 akan dilakukan pembangunan tahap ketujuh di lahan seluas 85 ha dengan investasi Rp 329,8 miliar. Tahap terakhir pada 2022 akan dilakukan pengembangan lahan yang totalnya bakal menjadi 528 ha dengan nilai investasi mencapi Rp 382,5 miliar.
"Saat ini ada 5 investor yang telah berinvestasi di KEK, di antaranya Tanjung Lesung Beach Hotel, Kalicaa Villa, Beach Club, dan Legon Dadap Village. Selain investor yang ada, beberapa investor baru sudah MoU dengan BWJ untuk membangun resor dan pelabuhan wisata serta marina. Dan tahun ini juga ada 10 investor baru. Mereka berasal dari Tiongkok, Timur Tengah, dan Australia," ungkap Setiawan.
Pada tempat yang sama, Plt Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, terkait investasi di kawasan KEK Tanjung Lesung ini, pihaknya meminta kepada Presiden agar bisa memberikan insentif fiskal atau nonfiskal. Insentif ini diberikan kepada para investor yang berniat menanamkan investasinya di kawasan ekonomi tersebut.
"Saya minta kepada pemerintah bisa memberikan insentif fiskal seperti tax holiday supaya bisa menumbuhakan rasa ketertarikan para investor. Di sisi lain, hal itu juga bertujuan untuk menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat setempat," kata Rano.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo, saat membuka peresmian kawasan Tanjung Lesung menyatakan, siap untuk mendukung pelaksanaan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang. Pembangunan jalan tol ini guna mempermudah akses menuju kawasan KEK tersebut.
"Saya siap mendukung. Barusan juga sudah menelepon Menteri Pekerjaan Umum untuk segera mengerjakan akses tol Banten menuju KEK Tanjung Lesung," ujar Jokowi.
Jokowi juga menekankan kepada pihak pengembang, sejalan dibangunnya jalan tol tersebut, penyelesaian KEK Tanjung Lesung bisa dikebut selama tiga tahun. Menurutnya, pekerjaan tol sejauh 80 km dengan dana Rp 5-7 triliun akan rampung dalam tiga tahun. "Awalnya pengembang menargetkan selesai proyek KEK Tanjung Lesung itu 5 tahun. Tapi saya juga minta dipercepat, karena pembuatan tol 80 km itu bisa kelar tiga tahun," kata Jokowi.
Sedangkan permintaan pengembang mengenai insentif bagi para investor yang akan menanamkan investasinya di KEK Tanjung Lesung, dia juga mengatakan siap mempertimbangkan hal itu.
"Nanti kita akan perhitungan, mana investor yang pantas atau tidak mendapatkan insentif berupa keringanan pajak. Intinya saya meminta keseriusan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan pusat pariwisata yang ada di Banten ini," ungkap Jokowi.
Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan 8 KEK melalui PP No 26 Tahun 2012. Delapan kawasan tersebut di antaranya KEK Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, KEK Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dan KEK Morotai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Empat lainnya lagi ialah KEK Tanjung Api-Api, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. KEK Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten, KEK Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, serta KEK Belitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
0 komentar:
Posting Komentar